a. Pencatatan dalam Buku Pembantu Hutang
1) Tata cara mencatat bukti transaksi dalam buku pembantu hutang
Buku
pembantu hutang merupakan kumpulan akun kreditor (pihak kepada siapa
perusahaan mempunyai hutang). Bentuk akun dlam buku pembantu tidak
berbeda dengan bentuk akun besar umum. Misalnya perusahaan mempunyai
hutang kepeda PT SARI Bandung, dalam buku pembantu hutang disediakan
akun (rekening) untuk PT SARI sebagai berikut:
Nama Kreditor: SARI, PT
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
Sumber pencatatan dalam buku pembantu hutang terdiri atas:
a) Faktur pembelian
b) Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
c) Nota debet/ kredir sebagai bukti pengembalian barabg yang dibeli dengan pembayaran kredit (retur pembelian)
Sebagai
ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu hutang,
berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan Juli
2003:
a) Data hutang kepeda kreditor pada tanggal 1 juli 2003:
Hutang kepada: PD SUMBER WARNA Rp 3.200.000,00
PD ANEKA SARANA Rp 2.600.000,00
PD KARYA MUDA Rp 2.700.000,00
Jumlah Rp 8.500.000,00
b) Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:
Pembelian kredit perlengkapan studio:
Juli 6, faktur No.SB-06 dari PD SUMBER WARNA seharga Rp 3.800.000,00
Juli 14, faktur No. K-012 dari PD KARYA MUDA seharga Rp 2.500.000,00
Juli 25, faktur No.AS-19 dari PD ANEKA SARANA seharg Rp.2.700.000,00
Jumlah pembelian kredit bulan Juli 2003 Rp 9.000.000,00
Pembayaran hutang kepada kreditor
Juli 4, bukti kas No K-701 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 2.200.000,00
Juli 10, bukti kas No K-706 kepada PD KARYA MUDA Rp. 2.700.000,00
Juli 18, bukti kas No K-716 kepada PD ANEKA SARANA Rp. 1.600.000,00
Juli 27, bukti kas No K-721 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 1.000.000,00
Jumlah hutang dibayar dalam bulan Juli 2003 Rp. 7.500.000,00
Berdasarkan data di atas, pahami keterangan berikut ini!
· Data
hutang tanggal 1 Juli 2003, tarcatat dalam buku besar akun Hutang
sebagai saldo kredit tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp. 8.500.000,00.
Sementara rinciannya tercatat dalam buku pembantu hutang sebagai saldo
kredit tanggal 1 juli 2003 pada rekeningmasing-masing kreditor.
· Faktur pembelian dicatat sebagai berikut:
1. Semua
faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian sehingga pada 31
juli 2003 akun perlengkapan Studio didebet dan akun Hutang usaha
dikredit Rp.9000.000,00
2. Masing-masing faktur pembelian dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan.
· Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang dicatat sebagai berikut:
1. Bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang berjumlah Rp. 7.500.000,00.
Jumlah tersebut dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas dengan
mendebet akun Hutang usaha dan kredit akun.Kas masing-masing Rp.
7.500.000,00
2. Masing-masing bukti pengeluaran kas dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mendebet rekening kreditor yang bersangkutan.
Setelah
dicatat seperti di atas, akun Hutang usaha dalam buku besar dan
rekening-rekening kreditor dalam buku pembantu hutang tampak sebagai
berikut:
BUKU BESAR
Akun:
HUTANG
USAHA
No.221
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8.500.000
|
Juli 31
|
Posting
|
JPb-1
|
-
|
9.000.000
|
-
|
17.500.000
|
Juli
31
|
Posting
|
JKK-1
|
7.500.000
|
-
|
-
|
10.000.000
|
Perhatikan akun hutang Usaha di atas:
1. Dalm
kolom refrens (Ref) ditulis JPb-1 dan JKK-1 anggap transaksi dicatat
dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing
diposting dari buku jurnal pembelian (JPb) halaman 1 dan buku jurnal
pengeluaran kas (JKK) halaman 1.
2. Akun
hutang usaha diatas pada 31 Juli 2003 nenunjukkan saldo kredit Rp.
10.000.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut
buku pembanTu hutang pada tanggal yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar