Yaitu member
tanda- tanda khusus yang sama untuk setiap barang harga perolehannya sama.
Sehingga pada waktu mengadakan inventarisasi dikelompokan menurut tandanya
kemudian dihitung jumlahnya.
Contoh:
PT. Jayakarta
mencatat barang dagang selama bulan Juli 2010:
1 Juli 2010
pesediaan 2.500 unit @ Rp. 1.500,00
4 Juli 2010
pembelian 4.000 unit @ Rp. 1.600,00
8 Juli 2010
pembelian 5.000 unit @ Rp.1.650,00
15 Juli 2010
pembelian 6.000 unit @ Rp. 1.550,00
20 Juli 2010
pembelian 3.000 unit @ Rp. 1.650,00
25 Juli 2010
pembelian 2.500 unit @ Rp. 1.700,00
30 Juli 2010
pembelian 5.000 unit @ Rp. 1.600,00
Berdasarkan
inventaris phisik persediaan barang dagang pada tanggal 31 Juli 2010 sebanyak
8.000 unit . hitung nilai persediaan barang tersebut dengan metode tanda
pengenal khusus.
Penyelesaian:
Metode pengenal
khusus
Dalam hal ini
diketahui bahwa 50% dari persediaan tersebut berasal dari pembelian tanggal 30
Juli 2010, 20% dari pembelian tanggal 25 Juli 2010 dan selebihnya dari
pembelian tanggal 15 Juli 2010.
4.000 X Rp.
1.600,00 = Rp. 6.400.000,00
1.600 X Rp.
1700,00 = Rp. 2.720.000,00
2.400 X Rp. 1.550,00 = Rp. 3.720.000,00
Rp. 12.840.000,00
Dapet 2400 itu dari mana mbk
BalasHapusDikali 30%
HapusKalok menurutku berapapun nilainya hasilnya hatus 8000 unit jadi pakai berapa aja bisa kayaknya
Hapusmaaf, itu gimana caranya ya ?
BalasHapusDapet 4000,1600,sma 2400 dari mana kak? Tlong jelasin aku gapaham.
BalasHapus